Diatas sebagai dewa, di bawah sebagai wong cilik. Semar ternyata inovasi di dunia seni oleh salah satu wali songo. Yang istimewanya ada sepuluh wejangannya yang dikenal orang-orang tua (Jawa hususnya) "Sepuluh pitutur Semar" kita bisa jumpa di goa PANCAWARNA pitutur-pituturnya. Tunggu cerita selanjutnya.. Narator : Abdul Halim, Kepala Desa
Review Of Kata Jawa Bijak Semar Ideas. Pitutur jawa eyang semar kata kata bijak jawa. Bila anda suka bisa anda like, Gambar Kata Kata Bijak Wayang Semar Gambar Tulisan from kata semar yang bijak Jangan khawatir, tulisan ini akan mengupas tuntas hal tersebut. Kata kata jawa bijak Kata Bijak Bahasa Jawa Pitutur Boso jawa eyang semar kata kata. Tentang perasaan yang di ungkapkan dengan kata2. Raut wajahnya dilukiskan selalu tersenyum dan mata yang selalu sembab mengeluarkan air Pitutur Semar Urip Di kata bijak semar yang tetap relevan sampai kapanpun 14 03 2019 berikut dibawah ini adalah kumpulan kata kata bijak bahasa jawa beserta artinya terbaru 2019 tansah ajeg mesu budi lan raga nganggo cara ngurangi mangan lan turu artinya kurangi makan dan tidur yang berlebihan agar kesehatan kita senantiasa terjaga covid19 viruscorona obatcorona vaksincorona virus obattradisional orangtua lambeturah. Nah, berikut ini merupakan kata kata bijak semar dan pepatah jawa lainnya yang bisa kalian Ia Membuat Fondasi Hidupnya kata kata semar yang penuh nasihat. Pitutur jawa eyang semar kata kata bijak jawa. Ada yang bilang bahasa banyumasan itu Kata Kata Konyol Bahasa Jawa;Tidak hanya itu, dalam setiap akhir pementasan wayang kulit, semar selalu memberikan nasehat kepada anak asuhannya momongan. 11 kata bijak semar pitutur jowo pitutur semar sabdo kyai semar katabijak wayangsemar punokawansemar lagu pitutur jawa tentang kehidupan kata kata bijak semar semar badranaya petuah kyai nasehat semar. Kata bijak jawa mbah semar Adalah Pitutur Bijak Dalam Bahasa kata semar yang bijak 11 kata bijak semarpitutur jowopitutur semarsabdo kyai semarkatabijakwayangsemarpunokawansemarlagu pitutur jawa tentang kehidupankata kata bija. Kata bijak dari semar yang satu ini mempunyai makna bahwa janganlah terlalu bersedih pada saat mengalami musibah yang menimpa kepada kita dan janganlah sedih jika kita sedang kehilangan sesuatu. MaksunyaManusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak). "Urip Iku Urup" (Hidup itu Nyala) Maksunya Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik, tapi
Siapa yang tidak kenal dengan tokoh Semar ? Tokoh pewayangan satu ini terkenal dengan kata-kata bijak / pitutur luhurnya dan merupakan salah satu bagian dari punakawan yang bertugas untuk membantu para ksatria Pandawa. Dieritakan bahwa Semar merupakan tokoh utama dalam punakawan dan bertindak tidak hanya sebagai pengasuh melainkan juga menjadi penasihat para ksatria juga merupakan abdi dalem dari Sahadewa, yang merupakan anggota keluarga dari Pandawa. Disini Semar tidak hanya bertindak sebagai penghibur bila majikannya mengalami kesusahan, melainkan juga seringkali memberikan nasihat apabila diperlukan. Konon Semar bukan sekedar rakyat jelata biasa, melainkan penjelmaan dari Batara Ismaya, kakak dari Batara Guru, raja para dewa yang sakti dan banyak disegani. Setiap kali kemunculan tokoh Semar dalam pewayangan pastilah dia memberikan petuah-petuah bijak baik itu untuk untuk punakawan maupun tokoh pewayangan lainnya. Nilai-nilai filosofi dalam kehidupan orang Jawa bisa kita gali dari tokoh yang satu ini. Salah satunya adalah dari fisiknya yakni jari telunjuknya. Jari telunjuk yang seolah menuding melambangkan karsa [ keinginan ] yang kuat untuk menciptakan sesuatu. Mata yang menyipit merupakan lambang ketelitian dan keseriusan dalam dari bentuk fisiknya, kita bisa banyak belajar Filosofi kehidupan orang Jawa dari kata-kata bijak Semar atau lebih tepatnya pitutur luhur dari Semar itu sendiri. Apa saja pitutur luhur dari tokoh Semar, berikut ulasannya 1. Tanggap SasmitaPadha gulangen ing kalbu. Ing sasmita amrip lantip. Aja pijer mangan nendra. Ing kaprawiran den kesthi, pesunen sarinira, sudanen dhahar lan Latihlah hatimu, tentang suara hati agar kamu bisa menjadi ahli. Jangan terlalu banyak dan santai, tentang sifat perwiraan, agar menjadi cita-cita. Ambilah intisarinya. Kurangilah makan dan minum. 2. Aja Metani Alaning LiyanAlaning liyan denandhar. Ing beciking liyan dipunsimpen. Becike dewe gununggung. Kinarya pasamuwan. Nora ngrasa alane dhewe ngendhungkur. Wong kang mangkono wateknya. Nora pantes Kejelekan orang lain disebarkan. Kebaikan orang lain dirahasiakan. Kebaikan diri sendiri dibesar-besarkan, dibuat cerita dalam suatu jamuan. Tidak merasa kejelekan diri sendiri sangat banyak. Orang yang memiliki perangai seperti itu tidak pantas untuk didekati. 3. Eling Lan Waspada Amenangi jaman edan. Ewuh aya ing pambudi. Milu edan ora tahan. Yen tan milu anglakoni. Boya kaduman melik. Kaliren wekasanipun. Ndilalah karsa Allah. Begja-begjane kang lali. Luwih begja kang eling lawan Mengalami hidup pada jaman yang tidak menentu memang sangat repot. Mau ikut arus namun hati tidak sampai. Kalau tidak ikut, tidak akan kebagian apa-apa. Akhirnya malah kelaparan, namun hal itu sudah menjadi kehendak Tuhan. Bagiamana sangat beruntungnya orang-orang yang " lupa " masih beruntunglah orang yang selalu "ingat" dan "waspada". 4. Alon-Alon Waton KelakonDen ararah pangarahing ati. Pira-pira wus tekan mejana. Gliyak-gliyak yen ing tembe. Bisa lestari maju. Marma kudu den kawekani. Golek dalan kang padhang. Aja grusa-grusu. Elinga basane ana. Alon-alon yen kalakon kang kinapti. Yekti sewu nugraha. Serat pepeling lan pamrayoga Artinya Usahakan dalam hati. Cukupkanlah kita dalam taraf wajar. Berjalanlah pelan-pelan yang pada akhirnya dapat terus maju. Maka harus bisa mengendalikan diri, mencapai jalan terang. Jangan terburu-buru. Ingatlah selalu pada peribahasa, biar lambat asal selamat dan sampai yang dituju. Yakni seribu Nulada Laku Utama Nuladha laku utama, tumrape wong tanah Jawi. Wong agung ing ngeksiganda. Panembahan Senopati. Kepati amarsudi. Sudane hawa lan nepsu. Pinepsu tapa brata. Tanapi ing siyang ratri. Amamangun karyenak tyasing Contohlah perilaku yang utama. Bagi orang Jawa. Orang yang besar dari Ngeksidana Mataram . Panembahan Senopati yang tekun, mengurangi hawa nafsu dengan jalan prihatin bertapa , serta siang malam, selallu berkarya membuat hati tenteram bagi sesama kasih sayang .6. Urip SakmadyoneBarang karya den waspadeng urip. Lan wewekas iku kang kinarya. Anengani prayogane. Kadya ta sira ndulu. Ing sasotya nawa retna. Awit kepengen sira. Ing tyas kudu-kudu. Tengahana ing prayoga. Wekasane yen tan kadugi ing regi. Temah karya malarat. Artinya Menjalani hidup itu harus selalu waspada, dalam segala tindakan. Pesanku seyogyanya pakailah segala sesuatu itu yang sedang. Misalkan engkau melihat permata yang sangat bagus, karena engkau menginginkannya maka hatimu mendesak terus untuk memilikinya . Ambillah tengah-tengahnya, sehingga nanti apabila engkau tidak mampu membayar karena harganya tinggi, engkau tidak jatuh miskin. 7. Nadyan Silih Sidhekah, Lamun Ora Lawan Eklasing AtiNadyan silih sidhekah, lamun ora lawan eklasing ati. Arane mung isin mundur. Kudu weweh-wewehan. Weh rekasa kang kapeksa melu-melu. Kelu ombyake kang bisa. Kang compleng ambrebes Meski sering bersedekah, tapi tidak dengan namanya masih dikatakan mundur. Harus saling memberi. Yang miskin terpaksa ikut, mengikuti pengaruh yang mampu, si miskin menangis dalam hati. 8. Laku Prihatin Untuk Mendapatkan Keberkahan HidupWataking wong cegah nendra. Kasinungan lepas budi. Wataking wong cegah sega. Teguh pikantukireki. Wataking cegah warih. Tawa ing wisa wong iku. Yeku yen sira seya. Mangkana pahalaneki. Pan wong tapa tinemu sabarang Watak orang yang gemar mencegah tidur, akan mendapat mendapat kemampuan berbudi lapang. Sedangkan watak sesorang yang mengurangi makan, akan mempeoleh kekuatan lahir dan batin. Mencegah air akan mendatangkan watak atau kemampuan tubuh untuk tawar dari bisa. Hal-hal semacam itu, jika memang engkau kehendaki, akan demikian itulah pahalanya. Bukankah petapa itu selalu berhasil mencapai keinginannya?9. Aja Adigang, Adigung, AdigunaAna pacopanipun. Adiguna, adigang, adigung. Pan adigang kidang adigung pan esthi. Adiguna ula iku. Telu pisan mati Ada ucapan yang mangatakan, adiguna mengandalkan kesaktiannya , adigang mengandalkan kelincahannya adigung mengandalkan kekuatannya . 10. Perbuatan Baik Terasa Sulit Sebelum DijalankanPanggawe becik puniku. Gampang yen wus den lakoni. Angel yen durung kalakyan. Arasa-arasen nglakoni. Tur iku den lakonana. Mapangati badaneki Artinya Perbuatan baik itu, mudah jika sudah dijalankan. Sulit apabila belum dilaksanakan, karena malas untuk memulainya, namun jika dijalankan, akan bermanfaat bagi diri Pitutur luhur / kata-kata bijak Semar diatas hanya sebagian kecil dari pitutur yang ada. Masih banyak kata bijak dari tokoh yang satu ini. Anda tertarik dengan pitutur luhur yang lain?!, baca juga 200 Peribahasa Jawa dan artinya yang sudah kami rangkum untuk anda. Terimakasih
originalproduk .! toko online produk asli dari @jurnaljawa kode : kyai semar mohon di baca sebelum order! *material* bahan cotton combet 30s (
Toggle filters Vectors Expand filters Images Photos PNGs Vectors Videos Search by Image Explore Other Popular Vector Searches Recent searches Reset color wayangindonesiatraditionaljavapuppetshadowculturejavanesecharactermahabharataplayvectorshowartdecorativesymbolcraftperformanceindonesianfloralfigureknightdecorationhindutheatermalepersonsilhouetteblack Wayang Semar Vector Images - 20 royalty free vector graphics and illustrations matching Wayang Semar Filters Browse More Wayang semar Vectors from Shutterstock Popular Searches adult animals leaf adult coloring animals banner DasaPitutur disebut juga 10 filosofi Jawa ajaran Sunan Kalijaga. Ke 10 ajaran Sunan Kalijogo ini antara lain: 1. Urip Iku Urup. Artinya adalah Hidup itu Nyala yang bermakna hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik. 2. Dalam kesempatan kali ini saya akan membahas tentang pitutur luhur dari salah satu tokoh yang sentral dalam pewayangan, ya benar Mbah Semar, wujudnya memang layaknya badut tapi tidak akan pernah cocok untuk bahan candaan, sebaliknya Mbah Semar adalah salah satu tokoh fiksi yang pas dijadikan panutan bahkan pituturnya relevan dengan jaman yang modern ini Dan kali ini saya akan membagikan beberapa pitutur luhur dari Mbah Semar yang tentunya bermanfaat bagi semua orang 1 Urip Iku Urup Hidup Itu Menyala Dalam Kehidupan itu hendaknya bermanfaat bagi sekitarnya layaknya sebuah lilin yang menerangi gelap malam 2 Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake, Sekti Tanpo Aji-Aji, Sugih Tanpo Bondho Berjuang / menantang tanpa teman / massa, Menang tanpa merendahkan, Sakti tanpa mantra / ajian, Kaya tanpa Harta Yaa bisa ditafsirkan sendiri artinya lah yah yang jelas yang saya tangkap dari pitutur ini hendaknya tidak menggunakan apa yang sebenarnya jadi andalan dirimu tetaplah rendah hati 3 Aja Gumunan, Aja Getunan, Ojo Kagetan, Ojo Aleman Jangan mudah terheran,Jangan mudah menyesal,Jangan mudah kaget,Jangan manja Ini mungkin paling mudah dipahami semua orang. Jadi hidup itu harus kuat dalam tekad dan keyakinan 4 Ojo Keminter Mundak Keblinger, Ojo Cidra Mundak Ciloko Jangan merasa paling pinter agar tidak salah arah, Jangan mudah terpana / cinta agar tidak celakaYang satu ini memang sangat mengena di hati dan kalbu. tak jarang kita malah merasa paling pintar tanpa sadar malah salah arah kadang juga sangat juga sangat cinta akan sesuatu eeh ternyata malah sesuatu yang membahayakan 5 Sura dira jaya jayaningrat, leburing dening pangastuti Semua sifat licik, keras hati dan angkara murka, cuma bisa dikalahkan oleh sikap yang bijak, lembut hati dan sabarMemang benar semua sifat jahat yang ada dihati bisa dinetralkan dengan sifat baik yang ada dalam diri. Karena percayalah manusia sebenarnya punya dua sifat misal rajin dan malas sebenarnya dua sifat itu ada dalam diri manusia, kadang kala rajin karena ada sesuatu yang diharapkan dan malas karena ada suatu hal 6 Aja ketungkul marang kalungguhan, kadonyan, lan kemareman jangan terobsesi dengan kedudukan,harta benda dan sesuatu yang melenakan atau memuaskan yaa sangat relevan dengan jaman modern ini memang yah orang orang mengejar sifat yang keduniawian tanpa sadar malah membahayakan diri sendiri 7Ojo Adigang,Adigung,Adiguna Jangan sok kuasa, Sok besar, Sok pintar Kekuasaan kadang membuat kita terjerumus, rasa sok besar atau juga bisa rasa ingin menang bisa dengan mudah membunuhmu,sok pintar juga kadang memang bagus tapi tentunya diwaktu dan tempat yang tepat tapi satu hal ini juga sangat berbahaya,kenapa? jawabannya salah satunya bisa menjerumuskan orang lain apalagi sok pintar tentang suatu agama 8 Memayu Hayuning Bawono,Ambrasto Dhur Angkara Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan,Memberantas sifat angkara murka Hidup haruslah mengusahakan keselamatan diri sendiri serta merta keselamatan juga orang lain dalam agama islam juga disebutkan jika kamu menyelamatkan satu nyawa seakan kamu telah memelihara seluruh dunia warbiyasah sekali yaah Cukup sekian yang dapat saya sampaikan dalam tulisan ini,kurang lebihnya mohon maaf semoga kata demi kata yang dirangkai bisa bermanfaat bagi kalian semua yang membaca tulian ini Sejatine Urip iku anane ing rasa." (Sebenarnya hidup itu terletak pada rasa) 14. "Rasa iku kelebu ing jerone ati" (Rasa itu berada di dalam hati) 15. "Urip iku mati, mati sejatine urip" (Hidup itu mati, mati itu hidup yang sejati) 16. "Urip sejati, urip sak temene urip, melebur dadi siji, marang hyang maha Gusti." - Eling Lan Waspodo atau ingat dan selalu waspada. Itulah salah satu dari 10 pitutur Semar Badranaya dalam wayang kulit lakon Semar Mbangun Jiwo yang dipentaskan dalang Ki Geter Pramuji Widodo. Lakon ini dibawakan Ki Geter di pentas wayang climen, Selasa 17/11/2020 yang disiarkan secara langsung di channel You Tube Dalang Seno. Adapun pertunjukan wayang climen ini dipersembahkan dalam rangka HUT ke-90 Gereja Santa Maria Pengantara Rahmat Ilahi Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Lakon Semar Mbangun Jiwo ini berkisah tentang sepenggal drama kekecewaan internal keluarga Amarta, yang nyaris berujung peperangan antara anak dan bapak. Konflik demi konflik terus terjadi di lingkungan keluarga. Hingga akhirnya muncul Semar Badranaya yang memberikan 10 pitutur yang harus dilakukan dalam menjalani kehidupan. Baca juga Alasan Ki Manteb Sudarsono Berikan Tiga Karakter Wayang Ini kepada Anak Ki Seno Nugroho 10 Pitutur Semar Badranaya Semar Badranaya Pitutur pertama, sikap hidup agar setiap orang rendah hati atau andhap asor. Orang tidak boleh merasa diri paling hebat dan tidak sombong. Pitutur kedua, orang harus mampu memberi contoh dan teladan, supaya segala perilakunya memberi penerangan kepada orang lain. Lalu di akhir wejangan, Semar Bodronoyo, mengingatkan, manusia itu harus beriman kepada Tuhan Yang Masa Esa secara sungguh-sungguh, spenuh hati dan jiwa. Mengasihi sesama manusia seperti ia mencintai dirinya sendiri. Jika semua melaksanakan 10 laku utama hidup, dunia akan aman dan damai. Secara khusus, Semar mengingatkan Boma dan Antareja, supaya menghormati orangtua. Mengunjingkan orangtua saja tidak boleh, apalagi melawan. “Melawan orangtua itu hukumannya neraka, siksaan tidak akan hilang selamanya. Apakah kalian tidak tahu panasnya api neraka?” tanya Semar. Pertanyaan Semar itu akhirnya menyadarkan Setija dan Antareja yang terlibat dalam konflik. Keduanya bersimpuh, meminta maaf kepada Semar dan Prabu Kresna dan Werkudara. Semar kembali mengingatkan, sebaik-baiknya keberuntungan orang lupa atau tidak sadar, masih beruntung jika ia ingat dan waspada. “Sak bejo-bejone wong lali, isih bejon wong eling lan waspodo,” kata Semar. Ia menegaskan, orang yang menyesali perbuatannya, untuk lebih adilnya, ia harus diampuni.
Seluruhyang dimiliki di dunia sirna seiring terputusnya nyawa dari raga. Diposting 2nd April 2016 oleh Unknown Label: Kejawen. Pitutur Luhur Aksara Jawa. Pitutur Eyang Kadir. Nguwongake. Negeri Kabuyutan. Semar Dan Senjata Kentut. Perang Baratha Yudha. Sayembara di Kerajaan Giyantipura. Puncak Korban. Pandawa Papa.
1. Urip Iku UrupHidup itu Nyala, Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik 2. Memayu Hayuning Bawono, Ambrasto dhur angkoro Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak. 3. Suro Diro Joyoningrat, Lebur Dening Pangastuti. segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati dan sabar 4. Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake, Sekti Tanpo Aji-Aji, Sugih Tanpo Bondho Berjuang tanpa perlu membawa massa; Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan; Berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kekuatan; kekayaan atau keturunan; Kaya tanpa didasari kebendaan 5. Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu. 6. Aja Gumunan, Aja Getunan, Ojo Kagetan, Ojo Aleman Jangan mudah terheran-heran; Jangan mudah menyesal; Jangan mudah terkejut; Jangan mudah kolokan atau manja. 7. Ojo Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi. 8. Ojo Keminter Mundak Keblinger, Ojo Cidra Mundak Ciloko Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah;Jangan suka berbuat curang agar tidak celaka. 9. Ojo Milik Barang Kang elok, Ojo Mangro Mundak Kendo Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah; Jangan berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat. 10. Ojo Adigang, Adigung, Adiguna Jangan sok Kuasa, sok Besar, sok Pintar. * Semar memiliki bentuk fisik yang sangat unik, merupakan simbolisasi berbagai dualisme di jagat yang BulatMerupakan simbol dari bumi tempat tinggal umat manusia dan makhluk lainnya.* Semar dilukiskan selalu tersenyum tapi matanya selalu sembab dan mengeluarkan air mataPenggambaran ini adalah simbol dualisme suka dan duka yang menyertai manusia* Wajah semar terlihat tua tapi potongan rambutnya bergaya kuncung seperti anak kecilIni simbol tua dan muda* Semar berkelamin laki-laki tapi memiliki payudara seperti perempuanIni merupakan simbol maskulinitas dan feminitas* Semar juga digambarkan sebagai penjelmaan dewa, namun hidup sebagai rakyat jelata. Ia juga berdiri sekaligus jongkokSemuanya dapat ditafsirkan bahwa semar adalah simbol manunggalnya bawahan dan ataan, manunggalnya yang profan dan sakral, manunggaling kawula gusti. URIPORA GAMPANG. Pitutur luhur yang diunggah di Joglo ini merupakan warisan para leluhur. Semar berada di dunia tapi melancong di kahayangan. Faktor duniawi sudah sangat mendominasi tata pola kehidupan kita, dan pada hakikatnya apa yang tersaji di dunia ini adalah karena kuasa Ilahi, siapa saja yang mampu mengendalikan diri, tentunya 1. Urip Iku Urup Hidup itu Nyala, Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik 2. Memayu Hayuning Bawono, Ambrasto dhur angkoro Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak. 3. Suro Diro Joyoningrat, Lebur Dening Pangastuti. segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati dan sabar 4. Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake, Sekti Tanpo Aji-Aji, Sugih Tanpo Bondho Berjuang tanpa perlu membawa massa; Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan; Berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kekuatan; kekayaan atau keturunan; Kaya tanpa didasari kebendaan 5. Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu. 6. Aja Gumunan, Aja Getunan, Ojo Kagetan, Ojo Aleman Jangan mudah terheran-heran; Jangan mudah menyesal; Jangan mudah terkejut; Jangan mudah kolokan atau manja. 7. Ojo Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi. 8. Ojo Keminter Mundak Keblinger, Ojo Cidra Mundak Ciloko Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah;Jangan suka berbuat curang agar tidak celaka. 9. Ojo Milik Barang Kang elok, Ojo Mangro Mundak Kendo Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah; Jangan berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat. 10. Ojo Adigang, Adigung, Adiguna Jangan sok Kuasa, sok Besar, sok Pintar. * Semar memiliki bentuk fisik yang sangat unik, merupakan simbolisasi berbagai dualisme di jagat raya. Tubuhnya yang Bulat Merupakan simbol dari bumi tempat tinggal umat manusia dan makhluk lainnya. * Semar dilukiskan selalu tersenyum tapi matanya selalu sembab dan mengeluarkan air mata Penggambaran ini adalah simbol dualisme suka dan duka yang menyertai manusia * Wajah semar terlihat tua tapi potongan rambutnya bergaya kuncung seperti anak kecil Ini simbol tua dan muda * Semar berkelamin laki-laki tapi memiliki payudara seperti perempuan Ini merupakan simbol maskulinitas dan feminitas * Semar juga digambarkan sebagai penjelmaan dewa, namun hidup sebagai rakyat jelata. Ia juga berdiri sekaligus jongkok Semuanya dapat ditafsirkan bahwa semar adalah simbol manunggalnya bawahan dan ataan, manunggalnya yang profan dan sakral, manunggaling kawula gusti. Tweet Share Share Share Share About Piwulang Jawi mengumpulkan karya sastra pujangga jawa yang terserak dibelantara dunia maya, menyimpan dan menyebarkan kembali untuk para pecinta budaya jawa BibirSemar juga terlihat tersenyum, namun matanya menandakan tangis. Pakaiannya sarung kawung khas para abdi, tapi di setiap saat genting dan krusial, para Ksatria Pandawa justru menunggu pitutur luhur (tingkat tinggi) berupa solusi dari Semar. Selain wujud yang samar, kadang samar pula pitutur dan piwulang (nasehat) Kiai Semar ini. Pitutur Semar 1. Urip Iku Urup Hidup itu Nyala, Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik 2. Memayu Hayuning Bawono, Ambrasto dhur angkoro Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak. 3. Suro Diro Joyoningrat, Lebur Dening Pangastuti. segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati dan sabar 4. Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake, Sekti Tanpo Aji-Aji, Sugih Tanpo Bondho Berjuang tanpa perlu membawa massa; Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan; Berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kekuatan; kekayaan atau keturunan; Kaya tanpa didasari kebendaan 5. Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu. 6. Aja Gumunan, Aja Getunan, Ojo Kagetan, Ojo Aleman Jangan mudah terheran-heran; Jangan mudah menyesal; Jangan mudah terkejut; Jangan mudah kolokan atau manja. 7. Ojo Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi. 8. Ojo Keminter Mundak Keblinger, Ojo Cidra Mundak Ciloko Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah;Jangan suka berbuat curang agar tidak celaka. 9. Ojo Milik Barang Kang elok, Ojo Mangro Mundak Kendo Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah; Jangan berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat. 10. Ojo Adigang, Adigung, Adiguna Jangan sok Kuasa, sok Besar, sok Pintar. * Semar memiliki bentuk fisik yang sangat unik, merupakan simbolisasi berbagai dualisme di jagat raya. Tubuhnya yang Bulat Merupakan simbol dari bumi tempat tinggal umat manusia dan makhluk lainnya. * Semar dilukiskan selalu tersenyum tapi matanya selalu sembab dan mengeluarkan air mata Penggambaran ini adalah simbol dualisme suka dan duka yang menyertai manusia * Wajah semar terlihat tua tapi potongan rambutnya bergaya kuncung seperti anak kecil Ini simbol tua dan muda * Semar berkelamin laki-laki tapi memiliki payudara seperti perempuan Ini merupakan simbol maskulinitas dan feminitas * Semar juga digambarkan sebagai penjelmaan dewa, namun hidup sebagai rakyat jelata. Ia juga berdiri sekaligus jongkok Semuanya dapat ditafsirkan bahwa semar adalah simbol manunggalnya bawahan dan ataan, manunggalnya yang profan dan sakral, manunggaling kawula gusti. Gowong's.. PetuahKaki semar menenai Tatanan Paugeraning Urip bagi manusia dalam mengisi Kehidupanya di alam fana ini : 1. Eling Lan Bektimarang Gusti Kang Murbeng Dumadi : maksudnya Manusia yang sadar akan dirinya akan selalu mengingat dan memuja Tuhan Yang Maha yang Esa telah membrikan kesepantan bagi manusia untuk hidup dan berkarya di .
  • ygt7gr0kp4.pages.dev/464
  • ygt7gr0kp4.pages.dev/152
  • ygt7gr0kp4.pages.dev/189
  • ygt7gr0kp4.pages.dev/279
  • ygt7gr0kp4.pages.dev/165
  • ygt7gr0kp4.pages.dev/393
  • ygt7gr0kp4.pages.dev/492
  • ygt7gr0kp4.pages.dev/33
  • pitutur semar urip di dunia