Vidioini di publikasikan untuk pemenuhan tugas mata kuliah ekonomi makro islam yang diampu oleh Dr. Abdul wadud,lc.,MEI, mohon maaf apabila ada salah kata,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang System Perekonomian yang ada di Indonesia begitu banyak, sehingga perlu adanya kebijakan-kebijakan. Apabila suatu kegiatan usaha ekonomi yang kita lakukan tentu ada hal-hal yang harus kita penuhi. Perekonomian suatu negara ada pembagian dua system, perekonomian tertutup dan terbuka. Dalam perekonomian tertutup juga dikenal dengan kebijakan pemerintah atau tanapa kebijakan pemerintah. Dan dalam uraian makalah ini kita akan membahas mengenai Perekonomian tertutup tanpa kebijakan pemerintah, baik itu dalam perspektif Makroekonomi maupun dalam perspektif Ekonomi Islam. B. Rumusan Masalah 1. Seperti apa Perekonomian Tertutup Dengan Kebijakan Pemeritah Dalam Perspektif Makroekonomi? 2. Bagaimana dampak Pajak Terhadap Konsumsi Dan Tabungan? 3. Bagaimana dampak Pengeluaran Pemerintah Dan Pajak Terhadap Keseimbangan Perekonomian? 4. Seperti apa Perekonomian Tertutup Tanpa Kebijakan Pemerintah Dalam Perspektif Ekonomi Islam? C. Tujuan 1. Menegetahui seperti apa Perekonomian Tertutup Dengan Kebijakan Pemeritah Dalam Perspektif Makroekonomi? 2. Mengetahui dampak Pajak Terhadap Konsumsi Dan Tabungan? 3. Mengetahui dampak Pengeluaran Pemerintah Dan Pajak Terhadap Keseimbangan Perekonomian? 4. Mengetahui seperti apa Perekonomian Tertutup Tanpa Kebijakan Pemerintah Dalam Perspektif Ekonomi Islam? 1 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Dengan Dan Ruang Kebijakan Lingkup Perekonomian Pemeritah Dalam Tertutup Perspektif Makroekonomi Perekonomian tertutup maksudnya tidak mengenal hubungan luar negeri, sehingga tidak ada kegiatan ekspor-impor. Perekonomian sederhana tidak mengenal keterlibatan pemerintah dalam kegiatan perekonomian. Jadi, perekonomian tertutup sederhana adalah perekonomian yang melibatkan dua pelaku, yaitu rumah tangga dan perusahaan swasta. Perekonomian sederhana tidak mengenal keterlibatan pemerintah dalam kegiatan perekonomian. Keseimbangan perekonomian sederhana atau dua sektor dapat dituliskan dengan notasi berikut Y = C+I Dimana C = Konsumsi I = Investasi Jika sebagian pendapatan digunakan untuk konsumsi dan sebagian digunakan untuk menabung saving atau diberi notasi S maka dapat di tuliskan sebagai berikut Y=C+S Sedangkan keseimbangan pendapatan nasional dari sudut penerimaan menjadi Y=C+S+T Dimana S = Saving/tabungan T = Tax/pajak1 Dalam membahas perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran, perekonomian suatu Negara dapat digolongkan atas 1 Nurul Huda et al. Ekonomi Makro Islam. Pendekatan Teoritis, cet I Jakarta Kencana, 2008, hlm. 53. 2 a. Perekonomian Tertutup closed economy, yang meliputi atas perekonomian sederhana perekonomian dua sector dan perekonomian tiga sector, b. Perekonomian Terbuka opened economy. Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari pengeluaran yang dilakukan rumah tangga konsumen yang biasanya disebut dengan consumption C dan pengeluaran yang dilakukan rumah tangga produsenfirm yang biasanya disebut investment I2. Keseimbangan perekonomian sederhana atau dua sector dapat dituliskan dengan notasi berikut. Y = C+1……………………. Persamaan ini mencerminkan kondisi antara output yang diproduksi Y sama dengan output yang dijual C+1. Jika sebagian pendapatan digunakan untuk konsumsi dan sebagian pendapatan digunakan untuk menabung saving atau diberi notasi S maka dapat ditulis Y= C+S……………………… Sehingga identitas dan dapat digunakan menjadi C+1 = C+S…………………… Identitas mencerminkan komponen penerimaan C+S sama dengan komponen pengeluaran C+1. Identitas untuk persamaan dapat dirumuskan kembali untuk melihat hubungan antara tabungan dan investasi.. dengan memperoleh konsumsi dari setiap sisi dari persamaan sehingga diperoleh 1 = Y- C = S………………… Persamaan diatas menunjukkan bahwa dalam perekonomian sederhana tabungan identik dengan pendapatan dikurangi konsumsi. 2 Sadono Sukirno, Makroekonomu Teori Pengantar, Ed. 3, Cet. 22, Jakarta Grafindo Persada, 2013, hlm. 341 3 a. Dampak Pajak Terhadap Konsumsi Dan Tabungan Pada perekonomian tertutup dengan dua sektor pendapatan nasional Y sama dengan pendapatan diposable Yd. dengan adanya unsur pajak tax, maka pendapatan diposable menjadi lebih kecil dari pendapatan nasional. Hubungan antara pendapatan diposable dengan pendapatan nasional dapat dijelaskan sebagai berikut Yd = Y – T Dengan berkurangnya pendapatan diposible tentunya akan mengurangi pula tingkat konsumsi seterusnya akan mengurangi tingkat tabungan. Untuk melihat sampai sejauh mana pajak dapat mempengaruhi konsumsi, maka dapat dilakukan dengan menggunakan dua pendekatan pajak yang dikenakan, yaitu 1. Pengaruh pajak tetap, yaitu besaran pajak yang jumlahnya sama pada berbagai tingkat pendapatan konsumsi dan tabungan. 2. Pengaruh pajak proporsional yaitu, terhadap besaran pengeluaran pajak yang ditentukan dengan persentase tertentu dari tingkat pendapatan terhadap tingkat konsumsi dan tabungan. Guna melihat dampak pajak tetap terhadap konsumsi dapat diberikan suatu ilistrasi perhitungan sederhana sebagai berikut C = 100 + 0,85Y T = 10 Besarnya konsumsi sebelum ada pajak Y=C Y = 100 + 0,85Y Y = 1/0,15 100 Y = 667 pembulatan C = 667 Besarnya konsumsi setelah ada pajak tetap Yd = 667-10 Yd = 657 C = 100 + 0,85 667-10 C = 658 pembulatan 4 Dari hasil perhitungan sederhana tersebut jelas pajak tetap akan mengurangi konsumsi, lalu bagaimana dengan tingkat tabungan? Logika sederhana menyatakan tentunya tabungan juga aka mengalami penurunan, dengan menggunakan persamaan konsumsi diatas C = 100 + 0,85Y dapat diberikan ilustrasi dengan menggunakan Tabel berikut Tabel Pengaruh pajak tetap terhadap Konsumsi dan Tabungan Y 0 600 800 1200 1500 Y 0 600 800 1200 1500 T 0 0 0 0 0 T 10 10 10 10 10 Yd 0 600 800 1200 1500 Yd -10 590 790 1190 1490 C 100 610 780 1120 1375 C 91,5 601,5 771,5 111,5 1366,5 S -100 -10 20 80 125 S -101,5 -11,5 18,5 78,5 123,5 Dari ilustrasi Tabel terlihat bahwa sebelum ada pajak tetap kenaikan pendapatan akan mengakibatkan kenaikan konsumsi dan tabungan yang besarnya = MPC x = MPS x Setelah ada pajak tetap menyebabkan pengurangan terhadap pendapatan diposible sebesar pajak tetap T, maka = -T. Dengan berkurangnya tingkat pendapatn diposible akan mengurangi jumlah konsumsi dan pendapatan diposible tabungan sama = -T = 5 dengan + pengurangan . Besarnya pengurangan konsumsi setelah ada pajak tetap adalah sebagai berikut = MPC x = MPS x atau atau = MPC x -T = MPS x -T Dengan menggunakan contoh pada Tabel maka = 0,85x-10 = -8,5 bandingkan konsumsi sebelum dengan setelah pajak tetap = 0,15x-10 = -1,5 bandingkan konsumsi sebelum dengan setelah pajak tetap Selain itu, dampak pajak tetap terhadap konsumsi dapat dijelaskan menggunakan analisis kurva sebagai berikut C C = a+bY a a-bT C=a+bY-T MPC x T Y 6 Gambar Dampak pajak tetap terhadap Konsumsi S S = -a + 1-bY S = -a + 1-bY-T Y -a MPC x T -a-1-bT Gambar Dampak pajak tetap terhadap Tabungan3 b. Dampak Pengeluaran Pemerintah Dan Pajak Terhadap Keseimbangan Perekonomian Ketika pembahasan perekonomian tertutup tanpa kebijakan pemerinatah besarnya multiplier perekonomian 1/1-b, 3 Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam P3EI, Ekonomi Islam, Jakarta Grafindo Persada,2009, hlm. 518 7 bagaimana multiplier setelah masuknya pemerintah dalam sistem ekonomi perekonomian 3 sektor? Seperti telah diuraikan pada bagian sebelumnya masuknya unsure pemerintah menimbulkan dampak pada dua sisi yaitu dari sisi pengeluaran berupa pengeluaran pemerintah government expenditerc dan sisi penerimaan berupa pajak tax. Jika pajak tetap dalam multiplier perekonomian, maka besaran multiplier dapat diterangkan dengan menggunakan asumsiasumsi sebagai berikut 1. Fungsi konsumsi adalah C x a+bYd 2. Besar pajak tetap adalah T = Tx 3. Fungsi Investasi adalah autonomous I = Io 4. Fungsi pengeluaran pemerintah adalah autonomous G = Go Berdasarkan asumsi tersebut, maka kita dapat menghitung multiplier perekonomian sebagai berikut Y =C+I+G Y = a + bYd + I + G Y = a + bY-Tx + I + G Y = a + bY – bTx + I + G Y-bY = a – bTx + I + G Y = a – bTx + I + G……………………………………… Dari persamaan terlihat bahwa multiplier perekonomian dengan adanya pajak tetap tidak mengalami perubahan sama seperti multiplier dalam perekonomian tertutup tanpa kebijakan pemerintah. Contoh, diketahui C = 100 + 0,85Yd Io = 20 G = 20 Tx = 10 Ditanya Berapa tingkat keseimbangan pendapatan nasional? Berapa kenaikan pendapatan nasional jika investasi meningkat menjadi 40 I1? Jawab Tingkat keseimbangan pendapatan nasional 8 Y = 100 + 0,85 Y-10 +20 + 20 Y = 140 – 8,5 + 0,85Y Y = 131,5/0,15 Y = 877 pembuatan Kenaikan pendapatan nasional jika investasi meningkat menjadi 40 I1 = I1- I0 = 40 – 20 = 20 = 1/1-b x = 133 pembulatan Kebaikan lain penambahan pengeluaran pemerintah apabila dibandingkan dengan pengurangan pajak sebagai alat kebijakan fiskal adalah pertambahan menggalakan kegiatan pengurangan pajak. pengeluaran ekonomi adalah Pengambilan pemerintah lebih keputusan cepat untuk dari dalam efek menambah pengeluaran pemerintah, pelaksanaan pengeluaran itu dan kenaikan kegiatan ekonomi yang diakibatkannya berlaku dalam masa yang relatif cepat. Ini disebabkan karena pengeluaran pemerintah merupakan komponen pengeluaran agregant yang berlaku akibat penambahan konsumsi rumah tangga4. Sedangkan pajak itu hampir semuanya mempunyai sifat meningkatkan biaya produksi dan harga jual pada barang dan juga dikenakan secara langsung pada pendapatannya bukan pada harga barang5. Dengan demikian kemampuan pajak dalam mempertahankan tingkat kesejahteraan perekonomian masyarakat belum dikatakan lebih baik jika dibandingkan dengan zakat. 4 Nurul Huda et al. Ekonomi Makro Islam....hlm 63 5 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta Kencana,2009, hlm. 428 9 B. Pengertian Dan Ruang Lingkup Perekonomian Tertutup Tanpa Kebijakan Pemerintah Dalam Perspektif Ekonomi Islam Dalam negara islam, kebijakan fiscal merupakan salah satu perangkat untuk mencapai tujuan syariah yang dijelaskan Imam AlGhazali termasuk menjaga meningkatkan keimanan, kehidupan, kesejahteraan intelektualitas, dengan kekayaan, tetap dan kepemilikan. Pada saat perekonomian sedang krisis yang membawa dampak terhadap keuangan negara karena sumber-sumber penerimaan terutama pajak merosot seiring dengan merosotnya aktivitas ekonomi, maka kewajiban tersebut beralih kepada kaum muslimin. Dalam konsep ekonomi islam, kebijakan fiscal bertujuan untuk mengembangkan suatu masyarakat yang didasarkan atas distribusi kekayaan berimbang dengan menepatkan nilai-nilai material dan spiritual pada tingkat yang sama. Manan, 1993. 1. Pengumpulan Zakat Pendayagunaan hasil pengumpulan zakat dapat dilakukan dalam dua pola, yaitu pola konsumtif dan pola produktif. Para amil zakat diharapkan mampu melakukan pembagian porsi hasil pengumpulan zakat misalnya 60% untuk zakat konsumtif dan 40% untuk zakat produktif. Program penyaluran hasil pengumpulan zakat secara konsumtif bisa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar ekonomi para mujtahid melalui pemberian langsung, maupun melalui lembaga-lembaga yang mengelola fakir miskin, panti asuhan, maupun tempat-tempat ibadah yang mendistribusikan zakat kepada masyarakat. Sedangkan program penyaluran hasil pengumpulan zakat secara produktif dapat dilakukan melalui program bantuan pengusaha lemah, pendidikan gratis, dalam bentuk biasiswa dan pelayanan kesehatan gratis. 2. Pengumpulan Pajak Syarat Pengumpulan pajak agar dalam pemungutannya tidak menimbulkan hambatan atau perlawanan, maka pemungutan/pengumpulan pajak harus memenuhi syarat sebagai berikut 10 a. Pengumpulan pajak harus adil syarat keadilan sesuai dengan tujuan hukum, yakni mencapai keadilan, Undang Undang dan pelaksanaan pemungutan harus adil. Adil dalam perundangundangan di antaranya mengenakan pajak secara umum dan merata, serta disesusikan dengan kemampuan masing-masing, sedang adil dalam pelaksanaan yakni dengan memberikan hak bagi wajib pajak untuk mengajukan keberatan, penundaan dalam pembayaran, dan mengajukan banding kepada Majelis Pertimbangan Pajak. b. Pengumpulan pajak harus berdasarkan Undang Undang Syarat Yuridis Di Indonesia, pajak diatur dalam UUD 1945 pasal 23A yang menyatakan bahwa pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan undangundang. Hal ini memberikan jaminan hukum untuk menyatakan keadilan, baik bagi negara maupun warganya. c. Tidak mengganggu perekonomian Syarat Pemungutan tidak boleh mengganggu Ekonomis kelancaran kegiatan produksi maupun perdagangan sehingga tidak menimbulkan kelesuan perekonomian masyarakat. d. Pengumpulan pajak harus efisien Syarat Finansial Sesuai fungsi budgetair, biaya pemungutan pajak harus dapat ditekan sehingga lebih rendah dari hasil pemungutannya. e. Sistem pemungutan pajak harus sederhana. Sistem pemungutan yang sederhana akan memudahkan dan mendorong masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Syarat ini telah dipenuhi oleh undang undang perpajakan yang baru. 3. Zakat, Pajak, Investasi Dan Pengeluaran Pemerintah Dalam Kaitannya Dengan Multiplier Efek Dalam Perspektif Islam Untuk multiplier zakat adalah multiplier zakat adalah tergantung marginal propensity to consume MPC dari zakat yang diterima cz jika cz >0, maka multiplier zakat positif, hal ini berimplikasi bahwa peningkatan meningkatkan kegiatan ekonomi. dimana pengurangan pajak pengeluaran zakat akan Untuk multiplier pajak yaitu akan meningkatkan pendapatan nasional dan sebaliknya. Untuk multiplier investasi autonomous, 11 government spending besarannya sama. Dan juga pendapatan nasional akan mengalami peningkatan jika terjadi peningkatan investasi domestik swasta dan pengeluaran pemerintah. 12 BAB III PENUTUP Kesimpulan Dari uraian makalah diatas dapat kami simpulkan bahwa Perekonomian tertutup artinya tidak mengenal hubungan luar negeri, sehingga perekonomian melibatkan tidak tertutup ada sederhana kegiatan ekspor-impor. Jadi adalah perekonomian yang dua pelaku, yaitu rumah tangga dan perusahaan swasta. Dalam negara islam, kebijakan fiscal merupakan salah satu perangkat kebijakan fiscal untuk itu mencapai bertujuan tujuan untuk syariah. Yang mana mengembangkan suatu masyarakat yang didasarkan atas distribusi kekayaan berimbang dengan menepatkan nilai-nilai material dan spiritual pada tingkat yang sama. 13 DAFTAR PUSTAKA Huda et al, Nurul. 2009. Ekonomi Makro Islam. Pendekatan Teoritis. Jakarta Kencana. Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam P3EI. 2009. Ekonomi Islam. Jakarta Grafindo Persada. Soemitra, Andri. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta Kencana. Sukirno, Sadono. 2013. Makroekonomu Teori Pengantar, Ed. 3, Cet. 22, Jakarta Grafindo Persada. 14
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Perekonomian tertutup adalah perekonomian yang tidak melibatkan diri dengan pemerintah, berusaha mandiri dan memenuhi kebutuhan sendiri . Keseimbangan perekonomian tertutup akan dicapai apabila penawaran agregat sama dengan perbelanjaan ekonomi dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga dan perusahaan. Dalam perekonomian ini tidak terdapat kegiatan pemerntah maupun perdagangan luar negri. Aliran pendapatan yang terdapat dalam perekonomian dapat diambil kesimpulan bahwa mempunyai ciri-ciri sebagai Sektor perusahaan menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki rumah tangga. Faktor-faktor produksi tersebut memperoleh pendapatan berupa gaji dan upah, sewa, bunga dan untung. B. Sebagian besar pendapatan yang diterima rumah tangga akan digunakan untuk konsumsi, yaitu membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh sektor perusahaan. C. Sisa pendapatan rumah tangga yang tidak digunakan untuk konsumsi akan ditabung dalam institusi Pengusaha yang igin melakukan invetasi akan meminjam tabungan rumah tangga yang dikumpulkan oleh institusi antara konsumsi dan pendapatan terdapat beberapa faktor yang menentukan tingkat pengeluaran rumah tangga. Tabel yang menggambarkan hubungan diantara konsumsi rumah tangga dan pendapatannya dinamakan daftar skedul konsumsi rumah tangga pada tingkat pendapatan yang mengkonsumsi dan menabung Kecondongan mengkonsumsi marjinal atau secara singkat sebagai MPC, dapat didefinisikan sebagai perbandingan diantara pertambahn konsumsi yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan disposabel yang diperoleh. Kecondongan mengkonsumsi rata-rata atau secara singkat sebagai APC, dapat diartikan sebagai perbandingan diantara tingkat konsumsi dengan tingkat pendapatan disposebel ketika konsumsi tersebut dilakukan. Kecondongan menabungKecondongan menabung marjinal atau secara singkat MPS, dapat didefinisikan sebagai perbandingan diantara pertambahan tabungan dengan pertambahan pendapatan disposebel. Kecondongan menabung rata-rata atau secara singkat APS, menunjukan perbandingan diantara tabungan dengan pendapatan Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tigkat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional perekonomian Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional perekonomian tersebut. 1 2 Lihat Pendidikan SelengkapnyaLaluFattaAndamDilane#AhmadHidayat#NadiaMalindaHandayani#EllaTitinIsnaini Seperti kita manusia yang merupakan bagian dari sebuah masyarakat di daerah tertentu, sebuah negara juga merupakan bagian dari suatu masyarakat tertentu, yaitu masyarakat dunia. Menjadi wajar bila perlu bagi negara tersebut untuk berperan serta dalam lingkungan dunia internasional. Banyak yang bisa dilakukan dalam peran serta tersebut, misal membantu aksi perdamaian dua negara yang berselisih, sumbangan kepada negara yang mengalami bencana alam, dan dengan dunia ekonomi, interaksi sebuah negara dengan masyarakat dunia lain negara asing adalah dengan terlibat dalam perdagangan internasional. Hal inilah yang paling sering dilakukan antar negara-negara di dunia. Karena hasil alam negara satu bisa jadi berbeda dengan negara lain. Sehingga perdagangan itu menjadi aktifitas saling melengkapi kebutuhan. Dan perdagangan antar negara tersebut yaitu melalui kegiatan ekspor-impor jual-beli barang maupun jasa. Baca juga Kebijakan Ekonomi MakroSelain menjadi pelengkap kebutuhan, kemampuan sebuah negara melakukan hubungan perdagangan lintas negara juga sangat penting untuk kesehatan ekonomi negara yang bersangkutan. Jadi hal tersebut menjadi kebutuhannya, tidak sekadar suatu kegiatan yang luar biasa atau wah’. Mengapa demikian? Karena sebenarnya perdagangan internasional bisa memperluas pasar atas produk barang dan jasa perusahaan dalam hal tersebut mampu memunculkan lowongan pekerjaan bagi lebih banyak orang karena adanya kebutuhan produk yang harus dipenuhi perusahaan lebih besar dibandingkan dengan permintaan dalam negeri. Terbukanya lowongan pekerjaan tersebut akan mengurangi tingkat pengangguran. Jika pengangguran menurun, pendapatan ekonomi nasional akan mengalami peningkatan pula. Dengan demikian hal itu memengaruhi tingkat kesehatan ekonomi negara yang aktivitas perdagangan internasional tersebut tidak terlepas dari kebijakan moneter dan fiskal yang diambil pemerintah. Kebijakan tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini pula yang menentukan apakah suatu negara menganut perekonomian terbuka atau tertutup terhadap aktivitas ekonomi internasional. Apa itu perekonomian terbuka dan ekonomi tertutup? Berikut akan kita bahas mengenai dua hal tersebut beserta perbedaannya. Baca juga Ciri Sistem Ekonomi Komando atau TerpusatPengertian Ekonomi TerbukaSistem ekonomi terbuka adalah sistem yang memberikan kesempatan bagi warga negaranya untuk berinteraksi dalam bidang ekonomi dengan negara lain. Warga negara yang dimaksud bisa berupa perseorangan, bisnis swasta atau pun pemerintah. Kegiatan ekonomi tersebut bisa dalam bentuk perdagangan produk barang dan jasa, pertukaran teknologi atau manajerial, pertukaran mahasiswa sebagai kebutuhan perkembangan ilmu pengetahuan, dan sebagainya. Keuntungan dari sistem ekonomi terbuka ini adalah sebagai berikut Memperluas pasar produk barang dan jasa perusahaan dalam tingkat pengangguran masyarakat suatu negara karena semakin terbukanya lowongan pekerjaan bagi masyarakat atas perluasan usaha dalam negeri, maupun kesempatan memperoleh pekerjaan dari luar dari negara tertentu memiliki banyak pilihan atas barang dan jasa untuk aktivitas konsumsinya. Kegiatan impor barang atau jasa dari banyak negara memungkinkan keuntungan negara memiliki kesempatan untuk menyimpan uangnya sebagai tabungan atau pun investasi di luar negeri. Baca juga Cara Menghitung Laju InflasiSuatu negara memperoleh kesempatan untuk mendapatkan dana dari luar negeri berupa investasi atau pun pinjaman dari negara lain dan atau lembaga keuangan dunia seperti World Bank dan semakin bertambahnya relasi perdagangan, akan menjalin banyak persahabatan dari berbagai ketahanan nasional. Perdagangan alutsista alat utama sistem pertahanan dan hubungan kerjasama yang baik akan memungkinkan bantuan untuk keperluan ketahanan nasional yang semakin begitu banyaknya keuntungan yang bisa diperoleh dari sistem ekonomi terbuka, suatu negara bisa jadi tidak menyadari atau menyadari sepenuhnya bahwa ia lebih banyak menghabiskan dana daripada menghasilkan uang. Maksudnya di sini, hal tersebut dapat terjadi jika negara itu lebih banyak menerima investasi daripada menjual produk barang dan jasanya. Pengakuan investasi dalam ekonomi adalah sebagai pinjaman yang suatu saat harus dibayar. Atau juga ketika negara tersebut melakukan pinjaman ke luar negeri untuk kebutuhan pembangunan infrastruktur dengan tujuan peningkatan jika pertumbuhan ekonomi tidak sesuai dengan yang diharapkan, pinjaman tersebut malah akan menjadi beban negara yang tentu otomatis akan menjadi beban warga negaranya. Misal untuk memenuhi kewajiban pembayaran pinjaman, negara meningkatkan anggaran pendapatan negara dengan membuat kebijakan kenaikan pajak tertentu. Baca juga Hukum Ekonomi InternasionalPengertian Ekonomi TertutupSistem ekonomi tertutup merupakan sistem yang menutup semua akses kegiatan ekonomi suatu negara dengan negara lain. Ia menutup diri dan mengandalkan produksi barang dan jasa dalam negeri. Seluruh produk barang dan jasa yang dihasilkan hanya dijual di dalam negeri. Dalam sistem ekonomi tertutup ini, kegiatan warga negara baik individu atau perusahaan hanya untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Mereka bertindak sebagai produsen sekaligus merupakan konsumen, sehingga pertukaran produk barang dan jasa baru tidak akan terjadi. Karena itu kelangkaan atas barang atau jasa pun bisa saja terjadi. Baca juga Cara Mengatasi Kelangkaan Sumber Daya AlamKarena kegiatan ekonomi yang serba menutup diri, mereka tidak mengenal dunia luar negeri. Hubungan lintas negara pun tidak akan terjalin sehingga menyebabkan tidak adanya kegiatan ekspor, impor maupun hubungan politik luar negeri. Sehingga tidak terjadi arus modal. Negara tersebut juga mudah tertinggal oleh negara lain dalam hal perkembangan dan kemajuan. Meski demikian, terdapat beberapa keuntungan atas sistem ekonomi tertutup ini, yaitu Perekonomian negara tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi terhadap krisis moneter karena tidak tergantung pada sistem pasar negara dengan sistem perekonomian yang mandiriTerkait keuntungan pada poin ketiga, negara yang menganut sistem ekonomi tertutup harus mampu membuat kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya tanpa dunia luar negara lain. Karena bagaimana pun, faktor geografis dan alam bisa jadi alasan mengapa suatu negara melakukan ekspor. Yaitu untuk memenuhi kebutuhan warga negaranya yang tidak tercukupi oleh produsen dalam negeri. Maka pemerintah dituntut untuk mampu menjadikan negaranya kokoh dan mandiri sebagai negara penganut sistem ekonomi tertutup. Baca juga Contoh Prinsip Ekonomi Dalam Kehidupan Sehari-HariPerbedaan Ekonomi Terbuka dan TertutupDari penjelasan di atas, jelas terdapat perbedaan antara sistem ekonomi terbuka dan tertutup, yaitu terletak pada Kebijakan ekonomi. Kebijakan yang diambil suatu negara terkait dengan ekonomi dan perdagangan internasional merupakan perbedaan mendasar antara ekonomi terbuka dengan ekonomi tertutup. Ekonomi terbuka memberikan kesempatan pada individu atau pun perusahaan-perusahaan untuk berkembang dan memperluas jaringan serta pasar. Sedang ekonomi tertutup mencegah hal terjadinya dalam pasar modal. Perbedaan lain antara ekonomi terbuka dan tertutup adalah partisipasi sebuah negara dalam pasar modal. Pasar modal internasional yang terdiri dari bursa saham memberikan peluang bagi perusahaan negara atau pun swasta untuk mengumpulkan uang dari masyarakat luas dalam maupun luar negeri. Ekonomi terbuka memberikan kesempatan bagi individu dan perusahaan untuk membeli saham investasi sebuah perusahaan yang berada di luar negeri. Di samping itu ia juga bisa membeli mata uang asing yang dapat digunakan untuk berwisata di berbagai negara. Namun dalam sistem ekonomi tertutup, individu dan perusahaan tidak diperbolehkan menggunakan uangnya untuk berinvestasi di luar perbatasan negaranya. Baca juga Prinsip Ekonomi Syariah IslamNegara yang menerapkan sistem ekonomi tertutup cenderung mengisolasi diri dan memiliki kemandirian ekonomi. Saat ini, hampir semua negara di dunia melakukan sistem ekonomi terbuka. Hanya sedikit negara yang memberlakukan sistem ekonomi tertutup, di antaranya adalah Zimbabwe, Myanmar dan Korea Utara.
1 Pengertian Dan Ruang Lingkup Perekonomian Tertutup Tanpa Kebijakan Pemerintah Dalam Perspektif Ekonomi Konvensional Pada bagian ini akan dibahas perekonomian dua sektor yaitu perekonomian yang terdiri dari pengeluaran yang dilakukan rumah tangga konsumen yang biasanya disebut dengan consumption (C) dan pengeluaran yg dilakukan rumah tangga